MASIGNASUKAv102
6861843026328741944

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Add Comments
2015-05-07

Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah organisasi. Tanpa adanya komunikasi yang efektif, mustahil sebuah organisasi dapat merealisasikan program kerja sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Oleh sebab itu, tercapainya tujuan organisasi sangat bergantung pada proses komunikasi yang efektif antar anggota organisasi.

Sumber : idepernikahan.com
Sebenarnya apa definisi dari komunikasi? Hasil penelitian Dance pada tahun 50-60an terhadap sembilan puluh lima publikasi ilmiah menemukan banyak sekali perbedaan definisi dalam menjelaskan komunikasi (Craig, 1999). Perbedaan definisi tentang komunikasi disebabkan komunikasi memiliki banyak fungsi yang berbeda, sehingga memungkinkan kajian konsep komunikasi dari berbagai macam teori (Littlejohn & Foss, 2008).


 Craig (1999) menggambarkan komunikasi sebagai proses utama dalam pengalaman kehidupan manusia, akibatnya definisi komunikasi akan berbeda menyesuaikan dengan respon yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Drenth et al. yang dikutip oleh Spaho (2013:104) menyatakan “komunikasi adalah transfer informasi atau pesan dalam bentuk simbol dari pengirim ke penerima dengan memastikan pemahaman penerima terhadap pesan yang dikirim.”

Ivancevich yang juga dikutip oleh Spaho (2013) menyatakan bahwa komunikasi yang efisien ditunjukkan melalui pemahaman penerima terhadap pesan dan pemberian reaksi sesuai dengan harapan si pengirim.

Dalam suatu organisasi, komunikasi didefinisikan Tomkins (dalam Salwen & Stacks, 1996) sebagai pengiriman dan penerimaan pesan secara sadar oleh dua orang atau lebih agar dapat menciptakan dan memelihara koordinasi sistem kegiatan. Selanjutnya, Fox yang dikutip Turkalj dan Fosic (2009) membagi komunikasi organisasi dalam dua bagian, yaitu komunikasi formal dan komunikasi informal.  Komunikasi formal adalah suatu proses komunikasi yang sistematis dalam bentuk lisan dan tertulis, dimana komunikasi ini direncanakan terlebih dahulu dan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Sementara komunikasi informal adalah komunikasi yang terjadi antar anggota organisasi dan tidak mengikuti aturan-aturan dalam organisasi.

Sutisna (1989) memandang komunikasi organisasi berdasarkan proses dengan mengkategorikannya ke dalam tiga bagian, yaitu komunikasi ke atas, komunikasi ke bawah, dan komunikasi mendatar. Contohnya antara lain, komunikasi ke atas mengalir dari guru ke kepala sekolah, bertujuan untuk membantu kepala sekolah mengetahui penerimaan terhadap pesan yang disampaikan, menggalakkan guru untuk menyumbang ide berharga, dan menghindarkan situasi sukar yang mungkin terjadi. Komunikasi ke bawah mengalir dari kepala sekolah kepada guru dengan tujuan memberikan informasi kebijakan, prosedur, instruksi, atau keterangan yang bersifat umum. Sedangkan komunikasi mendatar adalah penyebaran keterangan dan pikiran dikalangan para anggota yang bertujuan membantu menjalin kelompok profesional dan sosial yang terpadu.

Miles et al,. (dalam Bakar & Mohamad, 2004) menyatakan bahwa komunikasi antara atasan dan bawahan adalah suatu proses interaksi antara atasan dan bawahan untuk mencapai tujuan organisasi dan membina hubungan kemitraan di antara mereka.
           
Itulah beberapa rangkuman definisi komunikasi secara umum maupun dalam bidang organisasi dari para ahli. Rangkuman tersebut merupakan bagian dari kajian pustaka tesis berjudul Supervisi Akademik Berbasis Kemitraan.



Rujukan
Craig, R. T. 1999. “Communication Theory as a Field”. Communication Theory, Volume 9 No. 2. Hal. 119-161.
Littlejohn, S. W. dan Foss, K. A. 2008. Theories of Human Communication, Ninth Edition. Belmont, CA: Thomson Learning, Inc.
Salwen, M. B. dan Stacks, D. W (ed). 1996. An Integrated Approach to Communication Theory and Research. Mahwah. N.J: Lawrence Erlbaum Associates, Inc.
Spaho, K. 2013. “Organizational Communication And Conflict Management”. Management, Volume 18 No. 1. Hal. 103-118.
Sutisna, O. 1989. Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional. Bandung: Angkasa.
Tulkalj, Z. dan Fosic, I. 2009, Organizational Communication as an Important Factor of Organizational Behavior”. Interdisciplinary Management Research V, Volume 5. Hal. 33-42.
Bakar, H. A. dan Mohamad, B. 2004. “Dimensions of Supervisory Communication and Organizational Commitment: A Case Study of a Malaysian Organization”. The Malaysian Journal of Language and Communication, Volume 1 No. 1. Hal. 1-19.



Qudsi Falkhi

Teacher who loves books and traveling, contact me --> falkhi@gmail.com