MASIGNASUKAv102
6861843026328741944

UCAPAN IDULFITRI UNTUK MAMA

UCAPAN IDULFITRI UNTUK MAMA
Add Comments
2018-06-16
Selamat Hari Raya Idulfitri 1439 H, mohon maaf lahir dan batin.
Tanpa terasa idulfitri telah sampai pada hari ketiga. Ini pertama kalinya, saya dan mama merayakan hari raya idulfitri tanpa papa. Sejak kepergian papa yang mendadak sembilan bulan lalu, kami hanya tinggal berdua. Sebab, adik kecil kami juga sudah tenang di alam sana sejak beberapa tahun yang lalu. Jadi, tahun ini saya hanya bisa memberikan ucapan idulfitri untuk mama. Eit, jangan berpikir saya membacakan tulisan di bawah ini di depan mama. Oh, no! bisa-bisa saya tidak akan pernah selesai membacanya karena pasti akan ada paduan suara tangisan, hehehe. Mohon maaf juga karena edisi tulisannya berbasis curhat, hihihi.

Penasaran dengan ucapan idulfitri untuk mama ala falkhi, silakan baca tulisan berikut dan jangan lupa siapkan cemilan agar bisa kenyang setelah membaca, hahaha.


Waktu papa pergi, aku khawatir dengan mama. Apakah mama bisa kuat tanpa papa? Sebab selama ini papa selalu ada di samping mama, berbeda denganku yang selalu ada di perantauan sejak usia 11 tahun. Tapi, kekhawatiranku sirna. Mama terlihat sangat kuat, bahkan jauh lebih kuat dibandingkan aku yang masih saja sembunyi-sembunyi meneteskan air mata karena kepergian papa.

Saat papa pergi, aku bertekad pada diri sendiri untuk bisa menguatkan mama, menjadi pelindung mama dan menggantikan papa di sisi mama. Sembilan bulan telah berlalu dan yang terjadi malah sebaliknya. Mama yang sangat kuat dengan kepergian papa, kini  menggantikan peran papa untukku. Bukan sebaliknya, sebagaimana yang pernah aku ikrarkan. Sungguh, aku sangat sedih untuk kenyataan ini.

Keinginanku untuk tinggal kembali di rumah dan tidak lagi berjauhan dengan mama adalah agar aku bisa mengantar, menemani dan membantu mama. Tapi nyatanya, aku tidak pernah bisa mewujudkan keinginanku. Aku tidak bisa mengantar mama ke pasar. Aku tidak bisa membantu mama membereskan rumah. Aku bahkan tidak bisa mendengarkan cerita mama, sebagaimana yang dilakukan papa dulu.

Aku berangkat kerja pukul 5 pagi dan tiba di rumah sekitar pukul 6 petang. Akibatnya aku tidak bisa mengantar dan membantu mama. Satu-satunya hal yang masih bisa aku lakukan adalah menemani mama. Menemani mama menonton TV dan mendengarkan ceritanya. Sayangnya, lagi-lagi keinginan tersebut jarang bisa tercapai. Aku  lebih sering tertidur di depan TV ketika menemani mama menonton, dan mama membangunkanku untuk pindah ke kamar ketika sinetron yang disukainya usai.

Ma, terkadang aku ingin berhenti bekerja agar aku tak perlu berangkat pagi dan pulang ke rumah ketika hari beranjak petang. Sebab aku ingin bisa mengantar, membantu dan menemani mama setiap waktu. Tapi, mengingat pekerjaan ini adalah dambaan mama untukku, keinginanku pun melebur. Aku merasa tidak sanggup lagi untuk mengecewakan mama, sebagaimana yang masih aku lakukan selama ini.

Jadi, pada hari raya idulfitri ini, aku hanya ingin memohon maaf sebesar-besarnya karena belum bisa menjadi putri yang hebat buat mama. Aku belum bisa menemani mama, apalagi menggantikan peran papa untuk mama. Aku juga mengucapkan beribu-ribu terima kasih  untuk segala hal yang sudah dilakukan mama buatku. Semoga mama masih tetap sehat dan bahagia. 



Salam penuh cinta dari putrimu
 
Qudsi Falkhi

Teacher who loves books and traveling, contact me --> falkhi@gmail.com