MASIGNASUKAv102
6861843026328741944

PENDIDIKAN DI ERA CORONA

PENDIDIKAN DI ERA CORONA
Add Comments
2020-03-24
Sejak mengenal bangku sekolah, saya hanya mengenal dua jenis libur panjang di sekolah. Yaitu libur setelah ujian/kenaikan kelas dan libur hari raya Idulfitri. Selain itu, pembelajaran di sekolah formal yang saya tahu menggunakan pertemuan tatap muka. Artinya, guru dan murid bertatap muka dalam satu ruangan belajar.

pendidikan di era corona
Sumber : freepik.com
Bertahun-tahun kemudian, muncul kebijakan yang menganulir pemahaman saya akan hari libur dan proses pembelajaran di sekolah formal. Tepat pada tanggal 16 Maret 2020, Dinas Pendidikan di beberapa daerah mengambil langkah untuk merumahkan siswa alias pembelajaran yang sedianya dilakukan di sekolah dipindah menjadi pembelajaran di rumah. Bukan hanya satu atau dua hari, melainkan selama dua minggu hingga tanggal 29 Maret 2020. Bahkan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur memperbaharui surat edaran per tanggal 21 Maret 2020 yang menyebut masa belajar di rumah untuk siswa tingkat SMA/SMK di Jawa Timur diperpanjang menjadi tiga minggu hingga tanggal 5 April 2020.

Kebijakan belajar di rumah layaknya liburan tersebut muncul bersamaan dengan datangnya tamu bernama Corona. Corona, nama yang indah tetapi menyimpan duka. Setelah per tanggal 24 Maret 2020 sejumlah 16.490 orang meninggal di seluruh dunia. Sementara di Indonesia jumlah kasus mencapai 579 dan 49 orang diantaranya meninggal dunia (Worldometers, 24 Maret 2020, 06.00 am).

Salah satu cara untuk memutus rantai penularan virus bernama cantik tersebut adalah dengan membatasi kontak langsung antar manusia. Oleh karena itu, sekolah untuk sementara ditutup. Pembelajaran yang sedianya dilakukan dengan tatap muka secara langsung berganti dengan pembelajaran secara daring.

Tahun 2016 saya mengikuti sekolah menulis dengan pembelajaran jarak jauh. Itulah perkenalan pertama saya dengan pembelajaran daring. Namun, saat itu saya tidak berniat mengembangkan di sekolah. Mengapa? Pembelajaran masih menggunakan tatap muka, buat apa menggunakan pembelajaran daring. *efek menyamankan diri, jangan ditiru, hehehe.

Kini sejak diberlakukannya aturan belajar di rumah, saya mau tidak mau harus berkenalan dengan aplikasi pembelajaran daring. Ada banyak aplikasi yang bisa digunakan. Dari model sederhana grup Whatsapp hingga model teleconference seperti cisco webex. Beberapa aplikasi diuji coba demi bisa mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan dengan tetap memperhatikan kondisi siswa.

Keterbatasan memunculkan kreativitas dan kemampuan. Itulah yang terjadi. Jika selama ini enggan menggunakan teknologi informasi dalam proses pembelajaran, maka adanya aturan belajar di rumah membuat saya dan mungkin beberapa guru yang lain terpaksa berkenalan dengan berbagai macam produk teknologi informasi. Termasuk beberapa konten sumber belajar yang disediakan secara gratis seperti ruang guru, rumah belajar, tv edukasi, dan lain sebagainya.

Perkembangan teknologi yang sangat cepat memungkinkan bahwa belajar tidak harus menggunakan tatap muka secara langsung. Belajar tidak harus ditandai oleh bunyi bel yang berdering. Belajar bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Tentunya dengan prasyarat ketersediaan koneksi internet, hehehe.

Namun tanpa adanya Corona, pembelajaran daring di sekolah-sekolah formal mungkin tidak akan dapat diterapkan secara maksimal. Seperti saya yang beralasan macam-macam jika diminta untuk menggunakan IT, hehehe. Itu saya lho, teman guru yang lain pasti rajin.

Nah, kebijakan belajar di rumah karena Corona membuat penerapan pembelajaran daring dapat dilakukan secara serentak. Dari tingkat usia dini hingga perguruan tinggi. Selanjutnya, tidak ada lagi alasan pembelajaran daring tidak bisa dilaksanakan di berbagai sekolah. Sebab, ujicoba pembelajaran ini sudah diterapkan. Tersisa evaluasi yang bisa dilakukan saat aktivitas pembelajaran normal kembali seperti sediakala.

Semoga Corona yang menimbulkan duka ini membawa hikmah terhadap peningkatan mutu Pendidikan di Indonesia. Sebagai penutup, mari kita berdoa bersama agar situasi bisa pulih seperti sedia kala dan kita bebas beraktifitas sebagaimana biasanya. 
Qudsi Falkhi

Teacher who loves books and traveling, contact me --> falkhi@gmail.com

  1. Bu gibi uygulamalar eğitimin kesintisiz devamı icin oldukça iyi... Teşekkürler paylaşım için 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ziyaretiniz için teşekkürler. Corona salgını yakında sona ersin. :)

      Delete
  2. Ternyata dibalik ganasnya virus Corona ada manfaatnya juga ya mbak bagi dunia pendidikan yaitu agar belajar online lebih maksimal karena belajar lewat tatap muka untuk sementara dihentikan agar wabah berhenti.

    Tapi bagaimanapun saya ingin agar virus itu cepat punah atau ditemukan obat dan vaksinnya.😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, baru kali ini penerapan pembelajaran tanpa adanya protes, eh hahaha.

      Aaamiin, berharap yang sama. Si Corona segera pulang agar aktivitas bisa kembali normal seperti biasanya.

      Delete
  3. Sekarang malah pada teriak2 biar masuk sekolah lagi tuh, cape dengan tugas online katanya. Anaknya cape, ortunya juga cape ngajarin :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe, iya, gurunya juga capek mantengin laptop. Ternyata nisa sekolah normal itu nikmat yang luar biasa.

      Delete
  4. Dari sisi jenis pendidikan ada sisi baiknya juga pembelajaran sistem daring dapat berjalan maksimal.
    Para keponakanku juga begitu, kak.

    Berbanding terbalik dg dunia usaha, banyak sekali perusahaan berhenti produktivitasnya.
    Dan usaha mandiri juga ikut kena imbas buruknya ..., sepi banget.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, pembelajaran daring terlaksana dengan maksimal, tetapi ternyata saya lebih suka pembelajaran tatap langsung, hehehe.

      Betul kak, apalagi yang punya usaha di sekitar sekolah seperti para penjual kaki lima yang biasanya nongkrong. Sekarang pada sepi, muter-muter juga gak ada yang beli. Semoga saja segera berlalu.

      Delete
  5. kebijakan belajar di rumah tersbut juga menyebabkan UN dihapus mba :D hehe makin seneng deh ituu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, baru kali ini ada UN dihapus mendadak. Hehehe. Seneng-seneng sedih karena dihapusnya akibat penyakit.

      Delete
  6. semoga covid ini cepet berlalu deh.. agak riweh juga dengan beritanya hehe. dan pendidikan juga kasian anak anak di rumah aja dengan tugas numpuk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin... iya, mengikuti beritanya ngeri. Apalagi melihat jumlah orang yang meninggal akibat Corona semakin bertambah.
      Belajar semakin tak nyaman bagi yang belum terbiasa, hehehe

      Delete
  7. Tamu yang tak diundang ini benar-benar bikin geger
    Orang tua harus mengeluarkan biasa ekstra untuk belu kuota internet.
    Aduh, sudah tak bisa kerja, harus beli pulsa pula.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, tamunya bikin pusing seluruh negara.
      Semalem baru dapat curhat siswa yang mengeluh karena penghasilan orang tuanya tidak ada karena si Corona padahal tagihan pulsa semakin membengkak. Semoga bisa segera berlalu.

      Delete
  8. Dari kejadian apapun selalu ada himat dan postifnya ya, Teh. Jangan panik yang penting terus jaga kesehatan. Semoga corona segera hilang..

    ReplyDelete
  9. Kita memiliki keresahan yang sama miss, semoga covid 19 cepat berlalu sehingga KBM kembali normal. Saya sebut normal karena situasi saat ini membuat pusing saya sebagai wali kelas. Ada banyak keluhan yang mau tidak mau harus dijelaskan kembali sedetail mungkin itu pun belum cukup untuk meyakinkan orang tua bahwa KBM tetap berjalan walau badai melanda karena kehidupan tidak akan berhenti hanya karena covid 19. Namun sulit dipahami oleh orang tua, ya ampun,,,, mulai dari keluhan tugas banyak, kuota internet ga ada sampai wali kelas diminta bangunin anak, adu guru zaman corona se, semua serba sulit. semoga badai ini cepat berlalu ya miss.

    Tetap semangat dan terus jaga kesehatan ya

    ReplyDelete
  10. tapi kurang seru untuk belajar di rumah terus ya mba hehe. ga bisa sosialisasi jadinya.

    ReplyDelete