Dua jam yang lalu aku merencanakan tidur. Aku pun berbaring
dan mengambil posisi untuk tidur. Setengah jam berlalu, aku tak kunjung tidur. Padahal
mulut berkali-kali menguap dan air mata penanda kantuk sudah membasahi bantal. Aku
beranjak bangun. Mematikan lampu kamar dan menguncinya. Berharap bisa
mengantarkan tidur pulasku. Tak lupa mengambil headset dan mengalunlah
lagu-lagu sendu dari handphoneku.
Satu jam dari rencana tidurku. Pulas belum juga datang. Bahkan
kantuk mulai menghilang. Aku bingung. Memang aku tidur bukan karena kantuk. Tetapi
lebih karena lelahnya pikiran. Sejak bangun tidur pagi, pikiranku labil. Aku
berusaha menetralisirnya dengan menghirup udara segar, dan lari pagi keliling
kompleks. Memancing jantung untuk lebih cepat berdenyut dan mengatur pernapasan.
Usahaku berhasil. Tapi tidak untuk waktu yang lama.
Siang hari, konsentrasiku kembali hilang. Tiba-tiba saja aku
kehilangan fokus saat mengerjakan tugas. Aku pun istrahat sejenak. Makan dan
merebahkan diri. Aku belum bisa tidur karena harus kembali ke perpustakaan untuk
mengerjakan tugas. Aku berusaha mengatur konsentrasi dan berangkat menuju
perpustakaan dengan semangat konsentrasiku akan kembali.
Bertahan beberapa menit. Bukan hanya konsentrasi yang hilang
tetapi juga semangat. Aku linglung dalam posisi tatapan kosong. Aku mengalihkan
pada surfing. Membuka jejaring sosial. Mungkin ada yang bisa mengembalikan
kekosonganku. Nyatanya hampa yang ku rasakan. Update status yang tak bermakna. Sekedar
menghilangkan penat jiwa. Kekosonganku tak bergeming.
Aku kembali menekuri tugas, walau aku tahu tak membawa hasil
maksimal. Setidaknya aku masih berusaha untuk tetap pada konsentrasiku. Pada keinginan
menyelesaikan tanggungjawab yang kini ku emban. Hingga jam berkunjung usai. Aku
pun pulang. Berjalan kaki. Lagi-lagi dalam usahaku untuk mengembalikan
konsentrasi.
Petang menjelang. Rencana sudah tersimpan. Makan, mandi dan
istirahat menenangkan hati. Dua kegiatan terealisasi sempurna. Namun tidak
demikian dengan rencana akhir. Tidur yang ku harapkan akan mengistirahatkan
pikiran dan tubuhku, tak jua datang. Aku lelah hanya berbalik kanan-kiri di
atas ranjang. Terpaksa aku bangun. Menyalakan laptop. Menulis. Mungkin saja sebelum
tidur, pikiranku harus kosong, karena kini terlalu banyak hal dalam otak yang seharusnya
dibuang.
Akhirnya setelah dua jam dari rencana tidur, bukan lelap tidur yang ku dapatkan, melainkan satu halaman tulisan tentang kelabilan emosiku. Atau ini adalah demo otak dan saraf-saraf tanganku agar aku menulis, setelah sekian lama hanya berkutat dengan tugas? Mungkin saja!
Akhirnya setelah dua jam dari rencana tidur, bukan lelap tidur yang ku dapatkan, melainkan satu halaman tulisan tentang kelabilan emosiku. Atau ini adalah demo otak dan saraf-saraf tanganku agar aku menulis, setelah sekian lama hanya berkutat dengan tugas? Mungkin saja!
Semarang, 141212, 08:47 PM
comment 0 komentar
more_vert~~falkhi~~