Setiap hari aku melewati
pasar
tradisional. Setiap hari pula aku melihat barisan laki-laki berderet di
sepanjang jalan dan pintu pasar. Dari yang berusia remaja, bapak-bapak hingga
kakek-kakek. Sebagian dari mereka duduk mencangkung sambil merokok. Ada juga
yang mengobrol dengan laki-laki di sebelahnya. Tak jarang pula celingukan
mengawasi setiap sudut pintu pasar, mencari perempuan yang diboncengnya.
 |
Sumber : dprd.surabaya.go.id |
Berbeda dengan suasana di dalam
pasar. Setiap mata melihat, pantulan bayangan yang didapatkan hanya kaum hawa.
Hampir tidak ada laki-laki kecuali yang berstatus sebagai penjual atau petugas
pasar.