Apa kemeriahan maulid nabi di kotamu? Kalau di kota
Probolinggo, maulid nabi dirayakan dengan pengenalan sejarah kota Probolinggo.
Pengenalan ini dikemas dalam acara pasar rakyat kota Probolinggo Tempo Doeloe. Acara
diadakan di Alun-alun kota Probolinggo selama satu minggu dari tanggal 28
November hingga 2 Desember 2018. Tidak hanya pasar rakyat lho, Probolinggo
Tempo Doeloe juga dimeriahkan dengan Gunungan Mangga, kuliner lawas, ludruk, lomba
hadrah, permainan anak tradisional, kolektor jaman biyen, semalam di museum
Probolinggo hingga final keroncong antar pelajar di malam puncak.
Seperti halnya Malang Tempo Doeloe, Probolinggo Tempo Doeloe
digelar saat malam hari. Ini yang membuat saya kecewa, tahu kenapa? Karena saya
tidak bisa menonton, hehehe. Tetapi karena penasaran, saya sempatkan mampir di
alun-alun Probolinggo saat siang di hari terakhir. Memang buka? Alun-alun mah
buka 24 jam, hahaha.
Alun-alun kota Probolinggo berada di tengah-tengah kota
Probolinggo dan diapit oleh stasiun, masjid, penjara, perpustakaan dan gedung
pemerintahan. Terdapat banner acara di depan pintu utama alun-alun. Banner dengan
ukuran lebar tersebut menginformasikan agenda kegiatan harian di acara Probolinggo
Tempo Doeloe.
|
Maunya ambil foto bagus tapi lalu lintas sedang ramai |
Setelah memasuki alun-alun, kita akan disambut oleh taman
yang hijau sebelum masuk ke area acara Probolinggo Tempoe Doeloe yang berada di
bagian utara alun-alun. Bagian tengah area acara Probolinggo Tempoe Doeloe
dibangun panggung besar. Panggung ini berfungsi sebagai tempat acara utama
digelar. Ada berbagai alat musik tradisional di atas panggung. Maklum, malam
terakhir alias malam puncak akan dimeriahkan oleh final lomba keroncong antar
pelajar se Probolinggo.
|
Panggung utama |
Terdapat area kosong di depan panggung. Area ini dikhususkan
untuk penonton sekaligus sebagai pembatas antara wilayah bagian barat dan
bagian timur alun-alun.
|
Stan bagian timur |
Wilayah bagian timur panggung utama dibagi lagi menjadi dua
bagian. Bagian selatan yang berisi puluhan stan berbentuk tenda. Puluhan stan ditata
berhadap-hadapan dalam dua lajur. Selain menyediakan kuliner, beberapa tenda
juga menyediakan berbagai amacam aksesoris. Sayang, waktu saya berkeliling semua stan
masih tutup. Beberapa penjaga terlihat beristirahat di dalam stan, membuat saya
tidak berani untuk memotret. Hehehe.
|
Hiasannya jemuran, hehe. |
Bagian utara berdampingan dengan panggung dipasang
bermacam-macam permainan yang biasanya ada di pasar malam. Seperti kincir keranjang,
naga laut, dan komedi putar. Lagi-lagi saya datang di waktu yang tidak tepat. Aneka
jemuran sedang bertengger manis di pagar setiap wahana. Mau motret jadi susah
karena si jemuran selalu melambai mesra ke kamera. Mengambil foto dengan cara duduk,
berdiri, jongkok, angle pojok bawah, angle pojok atas, sama saja. Para penghuni
jemuran selalu ada di kamera. Nasib!
|
Siapa bisa baca tulisan di gerbang? |
Bagian barat panggung diisi aneka stan yang oke punya. Hampir
semua stan yang ada di bagian barat adalah milik instansi atau komunitas yang
ada di Probolinggo. Bentuknya lucu dan mayoritas berbau tempo doeloe. Yaitu dengan
dinding bilik bambu dan atap rumbia. Bisa nih buat selfie-selfie cantik,
hehehe.
|
Stan instansi kecamatan |
|
Stannya cantik-cantik |
Stan yang menarik adalah milik museum kota Probolinggo. Terdapat
barang peninggalan tempo dulu dan beberapa informasi yang dapat dibaca
pengunjung. Informasi ini berkaitan dengan sejarah kota Probolinggo. Cocok buat
adik-adik yang ingin tahu sejarah kota Probolinggo dan belum sempat berkunjung
ke museum. Contohnya seperti saya, hehehe. Bagi yang penasaran dengan museum
kota Probolinggo, doakan besok-besok saya bisa mampir ya.
|
Stan museum kota Probolinggo |
Selain menyajikan informasi dan memberikan spot untuk
selfie, stan yang ada di bagian barat juga menyediakan jajanan kuliner tempo
doeloe. Seperti cenil, cempek/ampyang, sego karak, es cau, dan es dawet. Ada bilik-bilik
kecil dari bambu yang disediakan sebagai tempat untuk menikmati kuliner.
|
Kuliner yuk! |
Setelah asyik berkeliling dari ujung timur ke ujung barat, saya
akhirnya bertemu dengan spot selfie yang disediakan panitia. Tempatnya berada
di tengah-tengah pintu masuk utama, tepat di depan panggung. Spotnya berupa
panggung bambu yang tingginya sekitar 30 cm dan dihiasi atap rumbia. Lebarnya
sekitar 2 meter sehingga bisa dibuat untuk foto dengan rombongan. Berhubung
saya hanya sendiri, jadi yang difoto cukup tempatnya saja ya, hehehe.
|
Siapa mau selfie? |
Setelah asyik berselfie ria tiba waktunya untuk pulang. Eits,
bagi yang ingin menikmati makanan lain, gak perlu khawatir. Di sekeliling
alun-alun probolinggo ada banyak kuliner yang bisa dinikmati. Salah satunya
adalah bakso stasiun yang sudah menjadi kuliner khas kota Probolinggo. Yakin,
gak mau mencoba? Hihihi.
Itu tadi kemeriahan lokasi
Probolinggo Tempo Doeloe dalam
rangka menyambut maulid nabi 1440 H. Lokasi saja ya karena belum bisa datang
untuk menyaksikan kemeriahan acaranya. Sampai bertemu di acara lain yang lebih
seru di Probolinggo. Penasaran? Tunggu saja tanggal mainnya.
|
sampai jumpa |
comment 0 komentar
more_vert~~falkhi~~