Tahukah kamu? seluruh wilayah Probolinggo berbatasan dengan
selat Madura di bagian utara. Oleh sebab itu, jalur transportasi bagian utara
Probolinggo melewati daerah pesisir pantai. Namanya daerah pesisir pasti dihuni
oleh mayoritas masyarakat nelayan. Nah, beberapa nelayan di daerah pesisir Probolinggo
rupanya kreatif dalam meningkatkan perekonomian keluarga. Mereka menjual ikan
hasil tangkapannya tidak dalam bentuk mentah melainkan dalam kondisi yang sudah
siap makan. Ikan-ikan tersebut mereka masak dengan cara diasap di atas kayu
sehingga diberi nama ikan asap. Banyaknya penjual ikan asap membuat ikan asap Probolinggo
menjadi kuliner khas di sepanjang jalur pantura Surabaya-Banyuwangi.
Salah satu kawasan yang banyak menjual ikan asap Probolinggo adalah di daerah barat pantai Bentar. Banyak lapak-lapak di pinggir jalan yang menjual ikan asap. Ikan asap ini siap untuk dibawa pulang dan dimakan bersama keluarga di rumah. Namun, jika sudah terserang lapar dan ingin segera makan, ikan asap juga bisa dimakan di tempat. Salah satu lapak ikan asap yang lengkap dengan warung makannya adalah warung bu As.
Salah satu kawasan yang banyak menjual ikan asap Probolinggo adalah di daerah barat pantai Bentar. Banyak lapak-lapak di pinggir jalan yang menjual ikan asap. Ikan asap ini siap untuk dibawa pulang dan dimakan bersama keluarga di rumah. Namun, jika sudah terserang lapar dan ingin segera makan, ikan asap juga bisa dimakan di tempat. Salah satu lapak ikan asap yang lengkap dengan warung makannya adalah warung bu As.
Lapak penjual ikan asap |
Warung bu As selalu ramai pengunjung saat jam makan siang. Baik
pengunjung yang mengendarai sepeda motor maupun pengunjung bermobil. Katanya,
warung yang ramai oleh pengunjung merupakan salah satu tanda warung dengan
masakan yang enak dan murah. Katanya lho, hahaha.
Penampakan warung bu As |
Keramaian di warung bu As membuat saya penasaran dengan
masakannya. Pernah suatu kali saya mampir dan membeli ikan asap untuk dibawa
pulang. Penampilan sajian masakannya sangat menggugah selera membuat saya
menelan air liur. Maunya saat itu saya makan di tempat tetapi karena warung
sedang ramai, maka niat tersebut dibatalkan.
Beberapa hari yang lalu, saya melintas di depan warung As
dalam kondisi lapar. Terlihat warung masih sepi. Kesempatan itu tidak saya
sia-siakan. Saya langsung parkir kendaraan dan melihat ikan asap yang
diletakkan berjajar di samping warung. Seorang perempuan kemudian mendekati
saya, “Mau membeli ikan atau makan disini?” tanyanya dengan senyum ramah.Saya katakan sedang
lapar dan ingin makan di tempat. Ia mengangguk dan menyilakan saya untuk memilih ikan asap. Karena saya tidak tahu tentang ikan-ikan, maka
saya minta dipilihkan ikan asap yang enak.
Tempat pengasapan ikan |
Perempuan yang selanjutnya saya tahu bernama bu As ini
kemudian merekomendasikan ikan manyar. Katanya, ikan manyar memiliki daging
yang putih dan tebal. Sangat cocok untuk cocolan sambal.
“Saya kasih 17 ribu, lengkap dengan nasi dan minuman,” ujarnya meyakinkan.
Tawaran yang menarik, saya terima tanpa tawar-menawar lagi,
mungkin karena kondisi lagi lapar, jadi malas untuk menawar. Hahaha.
Saya tidak perlu menunggu lama. Bu As segera datang dengan sepiring nasi putih, lalapan
dengan 4 sayur dan satu cowek sambal segera datang ke meja. Nasinya masih
mengepul dan sambalnya menggoda selera. Awalnya saya mencoba makan satu sayur
yang dicocol ke sambal dengan campuran suwiran ikan manyar dan secuil nasi.
Hm... yummy. Ternyata rasa masakannya memang enak. Pantas jika memiliki banyak pelanggan.
Nasi yang saya makan putih pulen. Daging ikan manyarnya juga empuk. Sambalnya mantap, perpaduan manis, asin, dan asamnya sempurna. Rasa nikmat
di mulut membuat sajian makanan di depan saya ludes tanpa sisa hanya dalam
waktu sekejap.
Minumannya belum datang |
Kesendirian saya ternyata tak berlangsung lama. Sebab
beberapa menit kemudian berturut-turut pengunjung masuk ke warung bu As. Termasuk
pasangan suami istri yang kemudian duduk di depan saya. Nah, si bapak menambah
satu piring nasi lagi ketika saya beranjak pulang. Entah karena ikan asap yang
nikmat atau sedang dalam kondisi lapar seperti saya, hehehe.
Untuk harga ikan asap sendiri menyesuaikan dengan ukuran dan
jenis ikan yang akan dibeli. Biasanya kisaran harga 5 ribu sampai tak terbatas.
Saya katakan tak terbatas sebab pernah melihat ikan asap dalam ukuran besar dan
saya tidak tahu berapa harga yang ditawarkan.
Foto dengan bu As dan simbah. Bu As sumringah banget. |
Tahun 2022, warung ikan asap semakin banyak memenuhi sepanjang jalan menuju pantai wisata Bentar. Ada warung makan Bu' Ju, bu Yuli, Rama Aoleng, dan lain sebagainya. Namun jika penasaran dengan warung bu As, untuk yang datang dari
arah Surabaya, warung berada di kiri jalan setelah pasar bawang. Jika datang dari arah timur, warung bu As berada
di kanan jalan setelah pantai Bentar. Seberang tanah lapang yang digunakan
sebagai parkir truck.
Pembeli ikan asap |
Jadi, bagi yang melewati jalur Pantura Probolinggo, ingatlah
untuk mencicipi ikan asap yang menjadi kuliner khas wilayah Pantura
Probolinggo. Jangan sampai penasaran dengan rasanya yang yummy. Selamat mencoba.
Kalo di Manado namanya ikan fufu.
ReplyDeletePaling enak makan pake sambel dabu-dabu trs sayur tumis kangkung+bunga pepaya
Sambel dabu-dabu seperti apa ya? penasaran. Belum pernah bertualang ke pulau K, hehehe
DeleteMantaps!!! jadi ngiler...
ReplyDeleteHahaha, mampir Probolinggo biar gak ngiler. Dijamin maknyus.
Delete