Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam
sebuah organisasi. Tanpa adanya komunikasi yang efektif, mustahil sebuah
organisasi dapat merealisasikan program kerja sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan. Oleh sebab itu, tercapainya tujuan organisasi sangat bergantung
pada proses komunikasi yang efektif antar anggota organisasi.
Sebenarnya apa
definisi dari komunikasi? Hasil penelitian Dance pada tahun
50-60an terhadap sembilan puluh lima publikasi ilmiah menemukan banyak sekali
perbedaan definisi dalam menjelaskan komunikasi (Craig, 1999). Perbedaan
definisi tentang komunikasi disebabkan komunikasi memiliki banyak fungsi yang
berbeda, sehingga memungkinkan kajian konsep komunikasi dari berbagai macam
teori (Littlejohn & Foss, 2008).
Sumber : idepernikahan.com |
Craig (1999)
menggambarkan komunikasi sebagai proses utama dalam pengalaman kehidupan
manusia, akibatnya definisi komunikasi akan berbeda menyesuaikan dengan respon
yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Drenth
et al. yang dikutip oleh Spaho
(2013:104) menyatakan “komunikasi adalah transfer
informasi atau pesan dalam bentuk simbol dari pengirim ke penerima dengan memastikan
pemahaman penerima terhadap pesan yang dikirim.”
Ivancevich yang
juga dikutip oleh Spaho (2013) menyatakan bahwa komunikasi yang efisien
ditunjukkan melalui pemahaman penerima terhadap pesan dan
pemberian reaksi sesuai dengan harapan si pengirim.
Dalam suatu
organisasi, komunikasi didefinisikan Tomkins (dalam Salwen
& Stacks, 1996) sebagai pengiriman dan penerimaan pesan
secara sadar oleh dua orang atau lebih agar dapat menciptakan dan
memelihara koordinasi sistem kegiatan. Selanjutnya, Fox
yang dikutip Turkalj dan Fosic (2009) membagi komunikasi organisasi
dalam dua bagian, yaitu komunikasi formal dan komunikasi informal. Komunikasi formal adalah suatu proses komunikasi yang sistematis
dalam bentuk lisan dan tertulis, dimana komunikasi ini direncanakan
terlebih dahulu dan disesuaikan
dengan kebutuhan organisasi.
Sementara komunikasi informal adalah
komunikasi yang terjadi antar anggota organisasi dan tidak mengikuti aturan-aturan dalam organisasi.
Sutisna
(1989) memandang komunikasi organisasi berdasarkan proses dengan
mengkategorikannya ke dalam tiga bagian, yaitu komunikasi ke atas, komunikasi
ke bawah, dan komunikasi mendatar. Contohnya antara lain, komunikasi ke atas
mengalir dari guru ke kepala sekolah, bertujuan untuk membantu kepala sekolah
mengetahui penerimaan terhadap pesan yang disampaikan, menggalakkan guru untuk
menyumbang ide berharga, dan menghindarkan situasi sukar yang mungkin terjadi.
Komunikasi ke bawah mengalir dari kepala sekolah kepada guru dengan tujuan
memberikan informasi kebijakan, prosedur, instruksi, atau keterangan yang
bersifat umum. Sedangkan komunikasi mendatar adalah penyebaran keterangan dan
pikiran dikalangan para anggota yang bertujuan membantu menjalin kelompok profesional
dan sosial yang terpadu.
Miles et al,. (dalam Bakar & Mohamad,
2004) menyatakan bahwa komunikasi antara atasan dan bawahan adalah suatu proses
interaksi antara atasan dan bawahan untuk mencapai tujuan organisasi dan
membina hubungan kemitraan di antara mereka.
Itulah beberapa rangkuman
definisi komunikasi secara umum maupun dalam bidang organisasi dari para ahli.
Rangkuman tersebut merupakan bagian dari kajian pustaka tesis berjudul
Supervisi Akademik Berbasis Kemitraan.
Rujukan
Craig, R. T. 1999. “Communication Theory as a Field”. Communication Theory, Volume 9 No. 2. Hal.
119-161.
Littlejohn, S. W.
dan Foss, K. A. 2008. Theories of
Human Communication, Ninth Edition. Belmont, CA: Thomson
Learning, Inc.
Salwen, M. B. dan Stacks, D.
W (ed). 1996. An Integrated Approach to
Communication Theory and Research. Mahwah. N.J: Lawrence Erlbaum
Associates, Inc.
Spaho, K. 2013. “Organizational Communication And Conflict
Management”. Management, Volume 18 No.
1. Hal. 103-118.
Sutisna, O. 1989. Administrasi
Pendidikan: Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional. Bandung: Angkasa.
Tulkalj,
Z. dan Fosic, I. 2009, “Organizational Communication as an
Important Factor of Organizational Behavior”. Interdisciplinary Management Research V, Volume 5. Hal. 33-42.
Bakar, H. A. dan Mohamad, B. 2004. “Dimensions of Supervisory Communication and
Organizational Commitment: A Case Study of a Malaysian Organization”. The
Malaysian Journal of Language and Communication, Volume 1 No. 1. Hal. 1-19.
comment 0 komentar
more_vert~~falkhi~~