Abstrak
Kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) berdampak pada berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah
perubahan pola pembelajaran dalam dunia pendidikan. Metode pembelajaran
berbasis TIK pun mulai dikenalkan. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran memiliki
fungsi sebagai media alat bantu pembelajaran. Terutama untuk pelajaran yang
banyak memuat konsep abstrak seperti fisika. Visualisasi konsep fisika dalam
animasi gerak akan memungkinkan siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran.
Selain untuk media pembelajaran, TIK juga dapat digunakan untuk mengembangkan
ketrampilan dan kreativitas siswa dalam bidang teknologi yaitu dengan membuat
laporan fisika berbasis animasi PowerPoint. Sehingga dihasilkan laporan
praktikum yang dinamis, interaktif, tidak monoton dan menyenangkan bagi siswa.
Kata
kunci : laporan praktikum fisika, animasi PowerPoint
Pendahuluan
Perkembangan dunia pendidikan tak
lepas dari kemajuan teknologi. Salah satunya adalah perkembangan pesat dari
teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Pembelajaran berbasis TIK pun mulai
dikenalkan. Bentuk pembelajaran yang relatif baru dengan memanfaatkan
kemajuan TIK untuk mendukung proses pembelajaran. Dalam hal ini TIK berperan
sebagai alat bantu pembelajaran bukan sebagai subyek utama. Tujuannya untuk
menarik minat siswa dalam belajar. Selain itu pemanfaatan media pembelajaran
TIK juga atraktif dan bisa memvisualisasikan materi pembelajaran dalam animasi
gerak, sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran.
Fisika merupakan ilmu pengetahuan
yang mempelajari perilaku dari fenomena/gejala yang ada di alam dalam
lingkungan ruang dan waktu. Dalam mengungkap rahasia alam diperlukan rangkaian
proses seperti pengamatan dan pengukuran. Oleh karena itu dikatakan pula fisika
adalah ilmu eksperimental. Eksperimen atau praktikum adalah kegiatan untuk mengamati, menguji
dan membuktikan teori sehingga didapatkan pengembangan
teori secara ilmiah.
Pada tingkat SMA, praktikum fisika
yang dilaksanakan berfokus pada pengamatan dan pengukuran. Dengan tujuan agar
siswa mencari tahu dan berbuat sehingga siswa memperoleh pemahaman
yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Hasil akhir dari praktikum dituliskan
dalam sebuah laporan praktikum selain dikomunikasikan dalam presentasi ilmiah
di kelas.
Selama ini laporan praktikum
berupa laporan tertulis dan media presentasi juga menggunakan tulisan pada
kertas karton. Gejala hasil pengamatan dibuat dalam bentuk gambar-gambar diam.
Padahal dengan menggunakan media TIK memungkinkan hasil pengamatan dikomunikasikan dalam
bentuk animasi gerak. Sehingga mudah dipahami oleh siswa yang lain. Selain itu
guru juga akan lebih mudah mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap hasil
praktikum melalui animasi gerak yang dibuat.
Kemampuan media TIK dalam menyampaikan pesan dapat mewujudkan laporan
hasil praktikum yang efektif dan menyenangkan, serta melibatkan kreativitas dan
kemandirian diri siswa secara aktif. Khususnya bagi siswa SMA kelas XII, karena
pada pembelajaran TIK kelas XII terdapat materi PowerPoint. Program presentasi
yang juga menyediakan menu untuk membuat animasi sederhana. Dengan demikian penggunaan
TIK dalam laporan praktikum akan membuat siswa terampil menggunakan teknologi
dan merangsang siswa untuk belajar maju mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Pembahasan
A.
Pembelajaran
Fisika
Sesuai dengan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, pelajaran fisika SMA
menekankan pada pelaksanaan pembelajaran secara inkuiri ilmiah untuk
menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi
sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup. Pemberian pengalaman langsung
bermanfaat untuk mengembangkan kompetensi siswa dalam merumuskan masalah,
mengajukan dan menguji hipotesis melalui praktikum, merancang dan merakit
instrumen praktikum, mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data, serta
mengkomunikasikan hasil praktikum secara lisan dan tertulis.
Terdapat
banyak tipe pembelajaran inkuiri ilmiah, yang paling dasar terbagi dalam empat
tipe yaitu observasi, penghitungan, teori dan praktikum (Wenning, 2011: 3). Tipe
observasi adalah pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung
terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan
secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati (bloggerlombok.com).
Tipe penghitungan
adalah tipe pembelajaran yang mendasarkan pada alat bantu matematika dalam
memecahkan masalah. Sedangkan teori merupakan tipe yang berdasarkan
pengembangan hipotesis dimana proses induksi dan deduksi penemuan teori menjadi
hal yang utama (Wenning, 2011: 3).
Tipe praktikum
adalah kegiatan pembelajaran dengan cara tatap muka antara guru dan siswa yang
menekankan pada aspek psikomotorik (keterampilan), kognitif (pengetahuan) dan
afektif (sikap) dengan menggunakan peralatan di laboratorium yang terjadwal (id.shvoong.com).
Fisika
adalah ilmu pengetahuan yang mendasarkan pada pengamatan dan pengukuran, maka
praktikum dalam pembelajaran fisika menempati posisi yang penting untuk
dilaksanakan. Selain sebagian besar konsep fisika bersifat abstrak sehingga
terkadang sulit untuk dipahami siswa secara langsung. Adanya praktikum
memungkinkan siswa menjadi mudah memahami suatu konsep yang sulit serta belajar untuk melakukan
penyelidikan dan mengumpulkan bukti-bukti dari berbagai sumber, mengembangkan penjelasan
dari data, dan berkomunikasi serta mempertahankan kesimpulan mereka (NSTA, 2004:
1).
Pada
tingkat SMA praktikum fisika diarahkan pada suatu pembuktian dan pemahaman dari
konsep, hukum atau teori yang sudah ada. Sesuai dengan materi yang dipeajari
pada tingkat SMA yaitu konsep, hukum dan teori fisika yang sudah ditemukan.
Walaupun diarahakan pada pembuktian atau pemahaman materi fisika yang sudah
ada, siswa juga diberikan arahan untuk bisa berinovasi dengan tujuan memberi
peluang pada siswa untuk kreatif.
Pelaksanaan
praktikum tidak lepas dari laporan. Laporan praktikum adalah wahana penyampaian
pesan dari siswa sebagai komunikator kepada pembaca laporan itu (guru dan siswa
lain) tentang:
1.
Masalah apa yang diselidiki
2.
Pengetahuan teoritis apa yang dijadikan landasan
bagi penetapan prosedur/metode penyelidikan
3.
Apa yang dilakukan untuk pengumpulan data dan
informasi
4.
Data apa yang terkumpul dan temuan apa yang
dihasilkan dari analisis data
5.
Pembahasan (diksusi) tentang hasil yang
diperoleh, khususnya mengenai implikasi temuan
6.
Kesimpulan apa yang dapat ditarik dari hasil
praktikum.
Sesuai dengan
fungsi laporan praktikum yang dikemukakan di atas, laporan praktikum umumnya
terdiri atas komponen-komponen:
1.
Tujuan, yang memaparkan permasalahan apa yang
akan diselidiki
2.
Teori, yang memaparkan konsep dan prinsip yang
melandasi penyelidikan yang dilakukan
3.
Alat dan bahan, yang merupakan paparan tentang
jenis alat dan bahan yang dipakai, baik nama maupun ukuran.
4.
Prosedur percobaan, yang memaparkan tahap-demi
tahap yang dilakukan
5.
Hasil Percobaan, yang mengungkapkan data yang
telah ditabulasi, hasil analisis data, baik secara statistik maupun tidak,
serta temuan-temuan penting percobaan sebagai hasil analisis data
6.
Pembahasan, yang mengungkapkan penjelasan
terhadap berbagai temuan yang menarik, misalnya perbedaan antara prediksi teori
dengan realita yang diamati
7. Kesimpulan, sebagai pernyataan singkat yang
mengungkapkan hasil penyelidikan secara menyeluruh (blog.student.uny.ac.id).
Pembuatan
laporan praktikum digunakan untuk melatih siswa mengkomunikasikan hasil
praktikum secara lisan dan tertulis. Selain sebagai salah satu aspek penilaian
dalam menentukan nilai akhir dari pelaksanaan praktikum.
B.
TIK
dalam Pembelajaran
Bukan hal yang mudah bagi guru untuk membuat suasana
kelas fisika menjadi kelas yang mudah dan menyenangkan sebab pelajaran fisika
dikenal sebagai pelajaran sulit yang sering membuat siswa kehilangan semangat
dalam belajar. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan memanfaatkan
TIK dalam pembelajaran.
Penggunaan
TIK dan berbagai animasi simulasi komputer penting dalam pembelajaran fisika.
Dimana animasi simulasi memberikan lingkungan pembelajaran baru yang bertujuan
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan memfasilitasi keterlibatan siswa.
Secara khusus animasi simulasi memberikan para siswa kesempatan untuk:
1. Mengembangkan
pemahaman mereka tentang fenomena dan hukum-hukum fisika melalui proses
pembuatan hipotesis dan pengujian ide-ide;
2. Membantu
mengembangkan pemahaman dari hubungan antara konsep fisika, variabel dan
fenomena alam;
3. Menggunakan
berbagai representasi (gambar, animasi, grafik, vektor dan data) yang sangat
membantu dalam memahami konsep, hubungan dan proses dalam fisika;
4. Mengungkapkan
representasi dan model tentang dunia fisika, dan
5. Menyelidiki
fenomena yang tidak dapat di praktikkan dalam laboratorium karena sangat
kompleks, berbahaya, membutuhkan biaya dan waktu, atau peristiwa kejadiannya
terlalu cepat (Jimoyiannis dan Komis, 2001: 185).
Pada
pembelajaran fisika berbasis TIK, TIK
berperan sebagai media penghubung untuk menyampaikan transfer ilmu pengetahuan.
Saat ini sudah banyak tersedia media pembelajaran fisika berbasis TIK yang
dapat memvisualkan konsep fisika yang abstrak dan sulit dipahami, sehingga
fisika menjadi mudah dipahami dan menyenangkan.
Selain sebagai
media yang digunakan guru dalam proses pembelajaran fisika, TIK juga dapat
digunakan untuk melatih siswa terampil menggunakan teknologi dan mengembangkan
kreativitas. Salah satunya adalah dengan pembuatan laporan praktikum fisika
yang berbasis animasi PowerPoint. Animasi adalah
sebuah proses merekam dan memainkan kembali serangkaian gambar statis untuk
mendapatkan sebuah ilusi pergerakan (Fernandez, 2002). Sedangkan PowerPoint
adalah salah satu program komputer yang diperuntukkan untuk presentasi.
Pembuatan
laporan fisika berbasis animasi PowerPoint akan mengembangkan keterampilan
siswa untuk memanfaatkan TIK, sebagaimana tujuan pembelajaran TIK di SMA. PowerPoint
dipilih sebagai media presentasi dengan alasan merupakan program presentasi
populer yang sistem pengoperasiannya mudah digunakan (Wahana Komputer, 2007: 1).
Memiliki fasilitas untuk membuat animasi. Sehingga presentasi menjadi lebih
dinamis, interaktif dan tidak monoton (Isroi, 2006: v). Setidaknya terdapat
tiga macam animasi dalam PowerPoint yaitu: gambar animasi (animasi gif,
flash, atau movie), custom animation, dan slide transition. Custom animation
menyediakan fasilitas untuk memilih dan mengatur efek animasi sesuai dengan
kebutuhan. Sedangkan slide transition adalah animasi perpindahan antar slide
(Annisa, 2012). PowerPoint juga merupakan program
presentasi yang diajarkan di SMA pada kelas XII, dimana salah satu kompetensi
dasarnya adalah membuat presentasi teks dengan variasi tabel, grafik, gambar,
dan diagram.
Animasi
yang disediakan PowerPoint dapat digunakan untuk menjelaskan hasil pengamatan
praktikum secara lebih detail dan hidup. Tidak berupa gambar diam. Begitu pun
dengan konsep abstrak fisika yang dibuktikan dalam praktikum. Dapat dengan
mudah divisualisasikan dengan animasi gerak dalam PowerPoint. Sebagai contoh
praktikum pada fenomena listrik statis di kelas XII. Perpindahan muatan listrik
dari benda ke elektroskop tidak dapat diamati secara langsung. Hanya
berdasarkan gejala yang terjadi akibat perpindahan muatan listrik yaitu
terbukanya daun elektroskop. Dengan laporan tertulis kejadian tersebut
digambarkan dalam urutan proses kejadian. Seperti gambar di bawah ini.
Jika menggunakan media TIK memungkinkan hasil
pengamatan itu dilaporkan dalam bentuk animasi gerak perpindahan muatan dari
benda ke elektroskop. Siswa juga dapat mengaitkan praktikum tersebut dengan
fenomena alam. Seperti peristiwa petir. Dengan memberikan animasi perpindahan
elektron dari awan ke bumi melalui perantara udara. Seperti gambar dibawah ini.
Laporan praktikum ini akan
lebih mudah dipahami siswa sehingga praktikum tidak hanya dapat memberikan
pengalaman langsung melainkan juga pemahaman konsep yang lebih baik. Guru juga
akan mudah mengevaluasi tingkat pemahaman siswa terhadap konsep dan hasil
praktikum melalui animasi gerak yang dibuat siswa. Selain itu pelibatan siswa
dalam penggunaan TIK juga dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam
proses belajar mengajar di kelas.
Penutup
Pemanfaatan TIK untuk pendidikan dapat dilaksanakan
dalam berbagai bentuk sesuai dengan fungsinya dalam pendidikan. Salah satunya
adalah dengan pembuatan laporan praktikum fisika berbasis animasi PowerPoint. Pemanfaatan
TIK dalam
laporan praktikum fisika digunakan untuk mewujudkan laporan hasil praktikum yang
efektif, interaktif dan menyenangkan, serta melibatkan kreativitas dan
kemandirian diri siswa secara aktif. Dengan demikian proses praktikum dalam pembelajaran
fisika akan bermakna dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi fisika.
Daftar Pustaka
Annisa, Dita. 2012. Cara
Membuat Animasi Microsoft Office PowerPoint 2007. (online, http://ditaannisa.student.esaunggul.ac.id/2012/11/30/cara-membuat-animasi-microsoft-office-powerpoint-2007/ , diunduh tanggal
09 Maret 2013).
Fernandez,
Ibiz. 2002. Macromedia Flash Animation
& Cartooning: A creative Guide. California: McGraw- Hill/Osborn.
http://www.bloggerlombok.com/2011/11/metode-observasi.html,
diunduh tanggal 09
Maret 2013.
http://blog.student.uny.ac.id/indriaryanti/2012/09/11/laporan-kimia/,
diunduh tanggal 09
Maret 2013.
http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2326108-praktikum-fisika/,
diunduh tanggal 09
Maret 2013.
http://www.slideboom.com/presentations/198236/Bab-1-Listrik-Statis,
diunduh tanggal 09
Maret 2013.
Isroi. 2006. Student Guide Series: Bermain-main dengan Microsoft PowerPoint. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo. Hal v
Jimoyiannis, Athanassios. &
Komis, Vassilis. 2001. Computer simulations in physics teaching and learning: a
case study on students' understanding of trajectory motion. Journal Computers & Education, 36,
(2001), hal 183-204.
National Science
Teachers Association (2004). Position
statement on scientific inquiry. (online, http://www.nsta.org/about/positions/inquiry.aspx
diunduh tanggal 09
Maret 2013).
Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Wahana Komputer. 2007. Presentasi Kreatif dengan PowerPoint 2007.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Hal 1
Wenning, C. J. (2011). Experimental
inquiry in introductory physics courses. Journal of Physics Teacher
Education Online, 6(2), Summer 2011, hal 3-8.
comment 0 komentar
more_vert~~falkhi~~