MASIGNASUKAv102
6861843026328741944

SUSAHNYA BELAJAR MEMBATIK

SUSAHNYA BELAJAR MEMBATIK
Add Comments
2015-08-14


Sejak batik mulai membumi diseluruh kalangan masyarakat, saya bercita-cita untuk bisa belajar membatik. Setelah bertahun-tahun, keinginan itu bisa juga terwujud. Ya! Sejak kemarin sore saya resmi belajar membatik, dan.... ternyata membatik itu tidak semudah yang saya lihat. Hiks.

Sebelumnya saya pernah berkunjung ke kampung batik Laweyan di Solo. Disana saya melihat kegiatan para pembatik dan tak lupa memotret keasyikan para ibu-ibu dengan canting malamnya. Saya melihat mereka nikmat sekali dalam membatik, sama seperti saya ketika mendapat makanan gratis di saat perut keroncongan. Hehehe.
 
Kegiatan membatik di kampung Laweyan, Solo

Melihat ibu-ibu pembatik itu, keinginan saya untuk belajar membatik semakin menggebu. Tapi belajar dimana ya? Tidak ada pengrajin batik di sekitar tempat tinggal saya. Sampai akhirnya saya pindah tugas, dan itulah kata kuncinya. Sekolah baru tempat saya bekerja mencantumkan membatik sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler wajib untuk tahun ini. Saya segera saja mendaftar untuk menjadi peserta. Eits! Tapi tunggu dulu. Ternyata sebelum kegiatan ekstra batik dilaksanakan, pak pelatih meminta guru-guru untuk belajar membatik terlebih dahulu. Alasannya? Anak-anak memiliki kecepatan belajar yang tinggi, jika belajar bersama mereka khawatir gurunya ketinggalan. Gak lucu kan...hehehe.

Saya pun menjadi volunteer bersama dua orang guru yang lain untuk belajar membatik langsung dari pakarnya. Hasilnya.... membatik itu ternyata susah dan bikin gregetan. Nikmatnya ibu-ibu pembatik itu dimana ya? *mikir panjang*
 
Ibu guru sedang belajar membatik :)
Pelajaran pertama membatik adalah membuat desain batik. Desain ini bisa dibuat dengan menggambar sendiri atau mencontoh desain yang sudah ada. Saya memilih cara kedua karena tidak ada persiapan. Hehehe. Beruntung pak pelatihnya baik hati memberikan saya kain batik miliknya untuk dicontoh. 
 
Hasil gambar

Ada contekan batik dibagian bawahnya. Hehehe

Awalnya saya bersemangat menggambar. Lama-lama mulai banyak bintang dikepala dengan kata-kata, kapan nih panjang kainnya berakhir? Gambarnya banyak banget yah? Kalau ukuran gambarnya besar pasti lebih cepat selesai? Gambarnya susah nih? Dan lain sebagainya. Padahal ini baru desain lho... belum proses mencanting yang butuh kesabaran ekstra. Duh!

Saat saya berusaha bersemangat menggambar, ternyata salah satu teman sudah menyelesaikan proses mencanting. Lho, lho...kok. Saya akhirnya melanjutkan proses menggambar dengan kecepatan 10 Mbps agar tidak ketinggalan walaupun gambar-gambarnya sudah tidak sempurna sebagai garis atau lengkung.

Langkah selanjutnya setelah menggambar diatas kain adalah mencanting. Berkali-kali belajar mencanting, hasil saya masih sering luber karena kepanasan, tidak tembus kain, dan banyak meninggalkan noda di tempat yang tidak seharusnya. Hiks. Mungkin sebaiknya saya beristirahat terlebih dahulu dan melanjutkan mencanting esok hari. Siapa tahu besok tangan saya bisa lebih terampil mencanting. Hehehe. 
 
Hasil mencanting hari ini

Baru selesai 5% hehehe

Selamat belajar membatik kawan! Ternyata membatik itu susah ya,...
Qudsi Falkhi

Teacher who loves books and traveling, contact me --> falkhi@gmail.com