Awal Juni, 2021.
Lima belas bulan berlalu sejak pintu gerbang sekolah dikunci rapat. Model pembelajaran tatap muka di depan kelas berganti status menjadi pembelajaran di depan layer kaca. Baik hp, TV maupun computer. Sekolah kini tidak hanya berbekal buku dan alat tulis melainkan juga seperangkat alat elektronik dan jaringan internet yang stabil.
Menjelang kenaikan kelas di tahun 2020,
mulai didengungkan pembukaan sekolah. Pembelajaran akan kembali dilaksanakan
dengan tatap muka tetapi terbatas dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Para
guru dan tenaga pendidikan pun mendapat prioritas kedua setelah tenaga
kesehatan untuk mendapatkan vaksin demi terlaksananya pembelajaran di dalam
kelas.
Pembelajaran tatap muka direncanakan terlaksana
di bulan Juli 2021. Yakni pada ajaran baru tahun 2021/2022. Keterlaksanaaan pembelajaran
tatap muka diperjuangkan mengingat berbagai kendala yang dihadapi dalam
melaksanakan pembelajaran di masa pandemi. Seperti tidak adanya sarana untuk
belajar, jaringan internet yang tidak stabil, hingga pembelajaran yang berbasis
latihan sehingga membuat siswa bosan dan tidak memahami pelajaran. Kendala yang
tidak terselesaikan pada akhirnya akan berdampak pada rendahnya mutu lulusan
dan mutu pendidikan di Indonesia.
Medio Juni 2021.
Status siaga kembali muncul. Jumlah
penderita Covid-19 semakin meningkat hingga menyentuh angka ribuan kasus baru
per hari. Rumah sakit kembali ramai dengan ketersediaan ruang yang semakin
tidak memadai dibandingkan jumlah pasien yang datang.
Awal Juli, 2021.
Presiden memutuskan adanya Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk pulau Jawa dan Bali pada
tanggal 3 hingga 20 Juli 2021. PPKM dipilih untuk menekan angka penderita
Covid-19 yang kembali membentuk tanjakan pada grafik kasus baru harian.
Salah satu aturan PPKM Darurat memuat
kegiatan belajar mengajar 100% dilaksanakan secara daring. Artinya untuk
masyarakat yang berada di Jawa dan Bali, sekolah akan tetap ditutup hingga
tanggal 20 Juli 2021.
Lalu, apa kabar pembelajaran tatap muka
yang direncanakan akan dibuka di awal tahun ajaran baru pada tanggal 12 Juli
2021?
Tentu saja, pembelajaran tidak bisa
dilaksanakan secara tatap muka di sekolah. Sebagaimana kebijakan sebelumnya
yang merencanakan pembelajaran tatap muka terlaksana secara terbatas di bulan
Juli 2021. Kegiatan belajar mengajar akan kembali terlaksana melalui layar kaca
hingga ada keputusan lebih lanjut.
Kapan waktu itu tiba? Tidak ada yang pernah
tahu.
Mungkin, baiknya kita tidak lagi menunggu
kapan sekolah dibuka. Sebab katanya menunggu adalah pekerjaan yang membosankan.
Apalagi jika yang ditunggu bukanlah hal yang pasti.
Baiknya kita membuka hati dengan lapang. Bahwa
kondisi saat ini adalah kehidupan di masa depan yang dulu pernah kita
pertanyakan. Inilah salah satu model pendidikan yang dapat kita nikmati dengan
senang dan penuh dedikasi.
Tidak perlu bernostalgia dengan kelas,
bangku dan gerbang. Pun dengan bercerita betapa senangnya bisa bolos pelajaran
di kantin sambil melirik kakak kelas yang tampan. Biarkan cerita itu menjadi
kenangan kita, yang tak pernah merasakan belajar melalui layar kaca.
Lalu, bagaimana mutu pendidikan di masa
pandemi? Nanti kita bicarakan setelah masa pandemi usai. Pendidikan adalah sebuah
proses yang panjang. Tentang bagaimana memanusiakan seorang manusia dengan melatih
akal, raga, dan jiwanya sehingga bisa menjaga dunia dengan akhlak yang mulia. Bukan
hanya torehan angka dan kata yang dapat dilihat dalam lampiran hasil belajar
siswa.
Saat ini, mari bersama-sama bergandengan
tangan dan mengucapkan selamat datang bagi para siswa. Menyapa dan mengenalkan
bahwa di abad 21 sekolah dapat dilakukan tanpa harus bertatap muka. Belajar dapat
dilakukan dimana saja, termasuk di kebun sambil makan rujak mangga muda. Kenyang,
nyaman, dan belajar akan menjadi lebih menyenangkan. Setuju?
Tadinya aku udah senang ketika katanya tahun ajaran 2021/2022 sekolah mau dibuka lagi. Anak juga sudah pengin sekolah lagi. Eh ternyata harus sekolah daring lagi.
ReplyDeleteTerpaksa belajar pakai hape lagi, jadinya rebutan hape antara bapak dan anak.😂
Iya nih mas Agus, kemarin sempat uji coba dan menyenangkan bisa kembali ke sekolah. Nyatanya, sekarang kasus semakin bertambah dan daring kembali menjadi pilihan setiap sekolah.
DeleteBisa jadi cerita bagaimana proses rebutan hp antara bapak dan anak, hehehe
Di daerahku pembelajaran telatap muku sudah dimulai. Alhamdulillah. Selamat malam, Mbak.
ReplyDeleteAlhamdulillah, di tempat saya juga sudah dibuka sejak kemarin. Walaupun masih 50% tapi sangat menyenangkan bagi anak-anak kembali ke sekolah
Delete