Hari ini, saya mengadakan kelas praktikum di XII IPA. Materi pokok praktikum adalah
gelombang bunyi, khususnya tentang resonansi bunyi. Praktikum ini menggunakan alat tabung resonansi, kebetulan tahun kemarin sekolah kami mendapatkan bantuan alat praktikum fisika. Salah satu alat yang diberikan adalah KIT Resonansi bunyi. Ada 4 set KIT yang diberikan, oleh sebab itu kelas saya bagi menjadi 4 kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 5-6 siswa. Sebenarnya, jumlah ideal kelompok adalah 4-5 siswa, namun keterbatasan alat dan waktu membuat saya harus mengefektifkan pelaksanaan
praktikum resonansi bunyi dengan membuat kelompok di atas jumlah ideal.
|
Praktikum resonansi bunyi |
Sebelumnya, siswa sudah diberi penjelasan tentang gelombang bunyi dan sumber bunyi. Selain itu, siswa diberi penugasan untuk mencari informasi resonansi bunyi dan praktikum resonansi bunyi. Jadi, saya beranggapan bahwa siswa tidak akan kesulitan dalam melaksanakan
praktikum resonansi bunyi. Hm, apakah anggapan saya benar?
1. Merangkai alat praktikum
Lembar kegiatan praktikum dilengkapi dengan prosedur kerja dan gambar rangkaian alat praktikum resonansi bunyi. Namun demikian, siswa masih kesulitan untuk merangkai alat praktikum resonansi bunyi. Terutama dalam memposisikan penyangga dan klem pada statif. Semua kelompok membutuhkan arahan dan panduan dari guru untuk merangkai alat dengan benar. Berikut dokumentasi kelompok saat menyiapkan dan merangkai alat untuk praktikum resonansi bunyi.
|
Merangkai alat praktikum |
|
Merangkai alat untuk praktikum |
|
Mengisi tabung resonansi dengan air |
|
Proses pengisian air pada tabung resonansi |
2. Mengambil data praktikum
Praktikum resonansi bunyi bertujuan untuk mencari besarnya cepat rambat bunyi di sekitar tempat praktikum. Cepat rambat bunyi didapatkan dari hasil perkalian frekuensi garputala yang digunakan dan panjang gelombang bunyi. Panjang gelombang bunyi dihitung dari panjang kolom udara ketika terjadi resonansi bunyi antara garputala dan kolom udara pada tabung resonansi. Untuk itu, data yang dikumpulkan dalam proses praktikum adalah data panjang kolom udara.
Hambatan saat pelaksanaan pengambilan data adalah waktu saat terjadinya resonansi. Beberapa siswa merasa tidak mendengar bunyi apapun ketika garputala dipukulkan dan diletakkan di atas bibir tabung. Terlebih lagi, pelaksanaan praktikum berdekatan dengan lapangan olahraga yang sedang digunakan untuk bermain bisbol. Sehingga perlu konsentrasi tinggi untuk dapat mendengarkan bunyi resonansi dari dalam tabung.
|
Memberikan petunjuk untuk pengambilan data |
|
Mencari solusi agar bunyi resonansi dapat terdengar |
|
Mendengarkan bunyi resonansi dari dalam tabung |
|
Pengambilan data praktikum resonansi bunyi |
3. Diskusi
Diskusi dilakukan untuk menjawab pertanyaan pada lembar kegiatan praktikum. Selain itu,untuk mengolah data hasil praktikum. Diskusi dilakukan setelah proses pengambilan data berakhir.
|
Diskusi untuk menjawab pertanyaan dalam lembar praktikum |
|
Bekerjasama dalam proses diskusi |
Apakah anggapan saya benar tentang kelancaran siswa melaksanakan praktikum tanpa bimbingan? Ternyata anggapan saya kurang tepat. Siswa saya masih merasa kesulitan dalam melaksanakan praktikum resonansi bunyi, baik dalam merangkai alat praktikum, mengambil data, maupun dalam proses analisis data dan pengambilan simpulan hasil praktikum. Ya, bimbingan dan arahan tetap diperlukan agar pelaksanaan praktikum fisika berjalan lancar.
comment 0 komentar
more_vert~~falkhi~~