MASIGNASUKAv102
6861843026328741944

KOMPETENSI KARYAWAN VS GURU

KOMPETENSI KARYAWAN VS GURU
Add Comments
2014-05-12

Sumber daya manusia yang kompeten adalah sumber utama keunggulan organisasi dalam menjalankan aktivitas penyediaan barang dan jasa berkualitas tinggi dan dalam menjaga kelangsungan hidup organisasi. Oleh sebab itu, kompetensi seorang karyawan sangat penting dalam suatu perusahaan.
 Kompetensi adalah perpaduan pengetahuan, keterampilan, sikap dan karakteristik pribadi lainnya yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan dalam sebuah pekerjaan, yang bisa diukur dengan menggunakan standar yang telah disepakati, dan yang dapat ditingkatkan melalui pelatihan dan pengembangan. Kompetensi meliputi aspek intent (niat), action (tindakan), dan outcome (hasil) (Marwansyah, 2010: 36).


Bachrun (2011: 18-19) menggolongkan kompetensi karyawan menjadi tiga, yaitu:
1.    Kompetensi universal, harus dimiliki oleh semua karyawan, sebab merupakan  perwujudan dari budaya dan nilai-nilai yang dianut oleh perusahaan
2.    Kompetensi kepemimpinan, harus dikuasai oleh para staf yang memegang jabatan dan memiliki anak buah, disebut juga dengan soft skill
3.    Kompetensi teknis, kompetensi yang harus dikuasai oleh para pemegang jabatan berdasarkan spesialisasi/keahlian.

Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Marwansyah (2010: 40) yang membagi kompetensi karyawan menjadi empat jenis, yaitu:
1.    Kompetensi inti terkait dengan pemahaman terhadap visi, misi dan nilai organisasi. Contoh kerjasama tim, orientasi pelanggan.
2.    Kompetensi manajerial yaitu kemampuan mengelola sumber daya dan mengatur pelaksanaan tugas bawahan contoh pengambilan keputusan, perencanaan.
3.    Kompetensi teknis, yaitu pengetahuan dan keterampilan yang sangat spesifik dan berhubungan erat dengan jenis pekerjaan pada suatu jabatan dalam satu organisasi. Contoh aplikasi komputer, pemasaran.
4.    Kompetensi karakteristik/kualitas pribadi, yaitu kompetensi yang berhubungan dengan karakteristik bawahan yang dibutuhkan di lingkungan kerja dan berpotensi mempengaruhi sikap dan kinerjanya. Contoh inisiatif, berpikir analisis.

Selanjutnya dalam manajemen kompetensi diperkenalkan model kompetensi. Model kompetensi merupakan gambaran satu set kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan karyawan untuk menghasilkan kinerja terbaik, dengan perilaku positif dari suatu pekerjaan. Model kompetensi akan berpengaruh pada program pelatihan dan pengembangan karyawan, sistem penilaian kinerja, pengembangan organisasi, dan pengembangan karier karyawan (Bachrun, 2011: 18-19).

Dalam studi yang dilakukan Arthur Andersen, Schoonover, dan SHRM, melaporkan bahwa model kompetensi yang harus dimiliki karyawan adalah berkaitan dengan keterampilan teknis, bidang pengetahuan, performance behavior, atribut pribadi, hasil dan pengalaman kunci (Marwansyah, 2010: 39).

Menilik hasil studi yang dilakukan dan jenis kompetensi karyawan, maka struktur kompetensi karyawan tidak jauh berbeda dengan kompetensi yang harus dimiliki guru antara lain kompetensi profesional, pedagogik, sosial, dan kepribadian guru. Berikut penjelasan masing-masing kompetensi guru sesuai dengan Permendiknas No.16 tahun 2007.

1.    Kompetensi pedagogik yakni kemampuan guru dalam memahami peserta didik, merancang dan melaksanakan pembelajaran yang baik, mengevaluasi hasil belajar peserta didik, serta mengembangkan dan membimbing peserta didik untuk menemukan berbagai potensi yang dimilikinya.
2.    Kompetensi kepribadian berkaitan dengan karakter pribadi guru yang harus ditunjukkan seperti bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia dan menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
3.    Kompetensi sosial yakni kompetensi yang berhubungan dengan lingkungan masyarakat. Seperti mampu berinteraksi dengan baik kepada masyarakat, mampu beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja untuk meningkatkan efektivitas sebagai pendidik, dapat melaksanakan berbagai program dalam lingkungan kerja untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah yang bersangkutan.
4.    Kompetensi profesional yakni kompetensi yang dimiliki seorang pendidik agar menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

Berdasarkan hasil analisis dari uraian jenis kompetensi karyawan dan kompetensi guru, maka didapatkan kesimpulan bahwa:
1.    Kompetensi pedagogi guru merepresentasikan kompetensi inti atau universal karyawan, yaitu pemahaman terhadap organisasi, dalam hal ini organisasi pembelajaran. Guru harus dapat mengetahui visi, misi pembelajaran yang akan dilakukan.
2.    Kompetensi sosial guru dapat merepresentasikan kompetensi manajerial atau kepemimpinan karyawan, yaitu bagaimana guru mampu mengelola komunikasi, beradaptasi dan mengambil keputusan dalam proses interaksi dengan lingkungan.
3.    Kompetensi profesional guru merepresentasikan kompetensi teknis karyawan, yaitu kompetensi spesifik terkait dengan pengetahuan dalam bidang keilmuwan mata pembelajaran yang diampu.
4.    Kompetensi kepribadian guru merepresentasikan kompetensi karakteristik karyawan, yaitu karakter pribadi guru yang dapat menjadi teladan dan mempengaruhi pandangan lingkungan terhadap profesinya.



Pustaka

Bachrun, Saifuddin. 2011. Menyusun Penggajian Berbasis Kompetensi dalam Praktik. Jakarta : Ppm Manajemen.
Flippo, Edwin. B. 2002. Personel Management: Manajemen Personalia. Jakarta: Erlangga.
Hasibuan, Malayu. S.P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Jones, James. J. & Walters, Donald. L. 2008. Human Resource Management in Education: Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Pendidikan. Yogyakarta. Q-Media.
Marwansyah. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.

 

Qudsi Falkhi

Teacher who loves books and traveling, contact me --> falkhi@gmail.com