Lelaki tua yang menulis waktu dengan ketukan
mangkok
Bercita-cita, merebut mimpi hujan untuk
bernaung dari berat butiran air yang terhempas terbang
Ia menulis,
Surat Kepada Hujan : dari penjual es buah keliling
Aku menyukai pelangi, yang berkunjung setelah
hujan
Mewarna sama dengan bungkusan kecil es,
potongan buah dan sedikit gincu pemanis
Menarik hati untuk bertandang menikmati
Segar melena kering
Nikmat membuat terpikat
Pelangi yang datang, andai bukan setelah
hujan
Yang membuat mangkok berhias tanpa dipandang
Potongan buah mengkerut, menghabiskan sisa
usia perlahan
Balok es meluntur meninggalkan kebekuan yang
membentuk
Dalam deras hujan
Gradasi warna pelangi lebih dulu mematut pada
kelopak mata
Memancing butiran bening bertemu tetes air
langit
Harap mendera, mentari muncul tiba-tiba
Mengusir mendung menggantung
Menyambut cerah mengalun
Aku tidak membenci hujan, tapi biarkan aku
mengadu
Sedikit saja
Dari gerobak yang teronggok mematung
Menghiba lembar rupiah untuk sebungkus nasi
jagung
_falkhi_160112_7:21 AM
comment 0 komentar
more_vert~~falkhi~~