Terinspirasi dari sebuah film, “Battle Los Angeles”. Maka sesungguhnya
kehidupan juga adalah sebuah pertempuran. Pertempuran antar benua, antar
negara, antar manusia bahkan pertempuran di dalam diri manusia itu sendiri.
Pertempuran paling berat tentu pertempuran dalam diri manusia. Pertempuran
melawan kesakitan, kekecewaan, penderitaan, kesendirian, dan banyak hal lagi.
Sehingga sering membuat kita terhenyak, terhempas, dan tertegun dalam
waktu-waktu yang tetap berlalu.
Sejatinya, dalam kondisi dan situasi apapun
semangat untuk bangkit harus terus kita pertahankan. Sebagaimana perkataan
Staff Sersan Nantz, “Marinir tidak berhenti”. Kita adalah marinir dalam
kehidupan kita. Marinir yang selalu siap ke garda depan pertempuran. Marinir
yang memegang teguh prinsip, “mundur adalah neraka”. Marinir yang tangguh dan penuh dedikasi terhadap diri dan
orang-orang disekitar kita.
Namun musuh kita tidak bisa diprediksi. Tetapi
pasti datang dengan senjata dan strategi masing-masing. Dan kita tidak bisa
diam dan hancur sia-sia oleh senjata musuh. Kita harus tetap berusaha melawan
dan bertahan dengan senjata yang masih dalam jangkauan untuk bisa digunakan.
Kita harus berusaha untuk menang dan pulang ke rumah. Walaupun mungkin hanya
untuk mengambil amunisi dan kembali ke medan perang. Perang kehidupan. Kita
harus terus melawan dan bertahan. Tanpa berhenti. Hingga akhirnya kita bisa
benar-benar pulang ke rumah peristirahatan terakhir dengan senyum kemenangan.
Kemenangan mengatasi pertempuran kehidupan.
Mari kita ke garda depan pertempuran!
BT, 300713, 10:20 PM
comment 0 komentar
more_vert~~falkhi~~