MASIGNASUKAv102
6861843026328741944

AKU DAN CAPUNG

AKU DAN CAPUNG
Add Comments
2011-12-19

Sayap-sayap transparan
Tempat aku mengintip langit dan awan
Berterbangan….mengelilingi halaman

Aku berlari riang
Kesana kemari mencari peluang
Mugkin saja salah satu bisa terpegang

Ah, tapi sudah satu jam aku berputar
Capung-capung semakin liar
Enggan hinggap sekalipun hanya di dahan

Aku akhirnya duduk terdiam
Lelah berlari duduk memandang,

Betapa eloknya sayap yang transparan
Bisa tembus matahari tapi tidak dengan hujan

Lihat juga caranya terbang
Unik dan membuat kagum yang memandang
Berputar
Menukik
Lalu membelok tajam
Kemudian berputar membawa mangsa di genggam

: Capung-capung membuatku selalu terkenang
   Masa kanak yang tak mungkin berulang

Menangkap
Memberinya sayap buatan
Dari sobekan kertas hasil ulangan harian

Wow…
Dia terbang sambil bergoyang-goyang
Kebingungan mengangkat beratnya beban
Aku pun tergelak senang
Memandang capung lucu nan menawan

: Capung-capung membuatku selalu terkenang
   Masa kanak yang tak mungkin berulang

Saat ibu mengumbar kemarahan
Masih tetap mengompol di ranjang
Padahal besar badan sudah menjulang
Tapi kebiasaan tak jua hilang

Nenek akhirnya campur tangan
Dicarikan aku seekor capung di halaman
Aku heran bukan kepalang
Ingin berlari daripada harus memakan capung sebagai lauk siang
Ternyata aku salah sangka tentang tujuan
Nenek hanya menyuruhku tidur telentang
Lalu meletakkan capung di tengah pusar
“Ini obat dari nenek moyang
Khusus anak yang suka mengompol di ranjang”
Aku pun tergelak kegelian
Merasakan kaki-kaki kecil menendang-nendang pusar

: Capung-capung membuatku selalu terkenang
   Masa kanak yang tak mungkin berulang

Kini capung tak lagi bisa ku pandang
Sawah-kebun menjadi pusat perbelanjaan-perkantoran
Sungai tak kalah berubah peran
Tempat sampah dan buang kotoran

Tinggallah aku berdiri seorang
Di depan bangsal rumah sakit yang penuh dengan erangan
Sudah sebulan nyamuk menyebar wabah demam
Karena manusia tak mau menjaga kebersihan

Andai capung masih bisa terbang
Mungkin demam tak banyak menelan korban
Nyamuk beredar sesuai kebutuhan
Sebab capung akan selalu mengincar sebagai makanan

: Capung-capung membuatku selalu terkenang
   Masa kanak yang tak mungkin berulang

Capung yang menjadi kawan
Capung yang menawan
Capung yang menjaga manusia dari wabah nyamuk menyerang




Qudsi—2011




* Diikutsetakan dalam lomba menulis tentang capung, Dempo Dragonfly Society Indonesia 2011










Qudsi Falkhi

Teacher who loves books and traveling, contact me --> falkhi@gmail.com