Pernah bertemu
tanaman yang daunnya akan mengatup ketika mendapat sentuhan? Kalau pernah,
itulah si pemalu yang berduri. Atau lebih lebih dikenal dengan nama putri malu.
Coba tebak mengapa di sebut putri malu? Benar! Karena tanaman ini seperti
seorang putri yang terlihat malu-malu bila disentuh oleh seorang pangeran. Wah,
ternyata tanaman juga punya rasa malu ya?
Hihihi.
Sumber: wikimedia.org |
Lalu bagaimana
kita bisa melihat daun putri malu? Tenang saja, dalam beberapa menit efek
sentuhan dapat hilang. Putri malu pun akan membuka daunnya kembali seperti
semula. Daun putri
malu berbentuk helai-helai kecil yang memanjang dengan ujung runcing. Warnanya
hijau dan bagian tepi berwarna ungu. Jika diraba permukaan daun akan terasa
licin.
Selidik punya
selidik ternyata si
putri malu tidak hanya mengatup ketika mendapat sentuhan lho. Melainkan juga saat mendapat rangsangan tiupan, goyangan atau
panas. Oleh sebab itu pada saat matahari terbenam daun putri malu tetap
akan mengatup walaupun
tanpa adanya sentuhan, dan akan kembali membuka keesokan harinya saat matahari terbit.
Mengapa putri
malu harus menutup daunnya? Menurut para ilmuwan mengatupnya daun putri malu merupakan cara bertahan hidup dari hewan
pemakan tumbuhan (herbivora). Hewan herbivora
akan merasa
takut pada tumbuhan yang dapat bergerak cepat akibat adanya rangsangan. Sehingga mereka lebih memilih memakan tumbuhan yang
diam.
Selain itu coba
perhatikan warna daun bagian bawah putri malu. Pasti berwarna lebih pucat. Ketika daun putri malu menutup,
maka bagian
bawah yang pucat inilah yang terlihat dari luar. Memungkinkan hewan yang ingin memakannya berpikir bahwa tumbuhan tersebut telah layu dan
kehilangan selera untuk memakannya. Pintar kan
cara si putri malu menghindar dari hewan-hewan yang akan memangsanya.
Sumber: mimosa_pudica |
Eits, masih ada lagi lho cara bertahan hidup ala putri malu.
Apa ya? Coba baca lagi judul tulisan
ini. Benar sekali. Cara ketiga putri malu untuk bertahan hidup adalah dengan
duri. Duri tanaman putri malu menempel pada seluruh bagian batang. Seperti halnya
rambut yang menempel di kepala manusia. Letak duri putri malu tidak tegak pada
batang, tetapi miring menghadap ke permukaan tanah. Sehingga kita harus
berhati-hati dengan si putri yang pemalu ini. Karena walaupun pemalu, ternyata
putri ini dapat menyebabkan kulit tergores atau terluka jika menyentuh batangnya.
Selain daun
yang mengatup dan batang yang berduri, tanaman putri malu juga mempunyai bunga
yang menarik. Seperti apa bunga putri malu? Bentuk bunga putri malu bulat
seperti bola. Berwarna merah muda. Dengan ukuran kelopak dan tabung mahkota
yang sangat kecil. Menarik kan?
Putri malu termasuk kedalam
tumbuhan yang berkembangbiak dengan biji. Ukuran bijinya kecil. Dengan bentuk
bulat dan pipih. Letaknya berada di dalam buah. Buah putri malu berbentuk
polong yang pipih seperti garis. Jika dibandingkan dengan buah tanaman lain,
buah putri malu memiliki ukuran yang sangat kecil.
Lalu dimana kita bisa bertemu tanaman putri malu? Biasanya putri malu dapat
ditemui di tanah yang lapang. Seperti ladang, perkebunan, pekarangan rumah atau
pinggir jalan. Tapi bukan jalan raya
dikota-kota besar lho. Melainkan di
sepanjang jalan yang melewati persawahan atau perkebunan.
Putri malu termasuk tanaman
liar. Dapat tumbuh diatas permukaan tanah lembab maupun tanah gersang, dan
tidak mengenal musim. Selain itu tidak memerlukan perawatan khusus serta
berkembang biak dengan sangat cepat. Sehingga dapat menyebabkan permukaan tanah
di sekitar tanaman putri malu tertutup.
Akibat perkembang biakan
yang cepat, putri malu dianggap sebagai tanaman parasit. Terutama bagi tanaman
lain yang tumbuh di sekitar putri malu. Sebab kecepatannya dalam berkembang
biak dapat menghambat pertumbuhan tanaman lain.
Walaupun
bersifat parasit, ternyata tanaman putri malu bermanfaat dalam mencegah erosi. Kok bisa? Putri malu mempunyai bentuk akar
pena yang sangat kuat. Bahkan kita memerlukan alat-alat khusus agar dapat
mencabut semua akarnya. Nah, akar yang kuat inilah yang dapat menahan tanah
dari bahaya erosi atau terkikis habis oleh air hujan.
Tidak hanya
erosi, putri malu juga bermanfaat sebagai obat. Seperti obat susah tidur, antibatuk,
penurun panas dan antiradang. Bahkan zat tannic
acid dalam ekstrak daun dan akar putri malu dapat menghambat dan menangkal
bakteri e-coli pencetus diare.
Seperti hasil penelitian Natasha yang berhasil meraih medali emas di ajang Asia
Pacific Conference of Young Scientists (APCYS) 2013 di Palembang. Wow, hebat ya
si Natasha. Yuk, ramai-ramai meneliti
si putri yang pemalu dan berduri ini. Siapa tahu tahun depan giliranmu yang
mendapat medali emas. Siap?
comment 0 komentar
more_vert~~falkhi~~