http://puchsukahujan.files.wordpress.com |
Aku tak mengetahui nama lengkap mereka. Nama yang
aku kenal hanya nama panggilan. Seperti yang tertera pada selembar kain di
depan warung, “Warung pak No.” Maka jadilah aku memanggil pasangan suami istri
itu dengan pak No dan buk No. Nama yang cukup mudah dan sederhana. Semudah dan
sesederhana dengan kehidupan yang mereka jalani.
Aku pernah membaca pepatah “carilah pekerjaan yang
sesuai passionmu, maka engkau tak
akan bekerja lagi seumur hidupmu.” Kalimat pepatah itu aku lihat pada
keseharian pekerjaan pak No dan buk No. Warung yang mereka kelola sederhana,
namun cukup banyak pelanggan. Setiap hari pak No dan buk No membuka dua sesi warung. Pertama, pagi dari jam enam
sampai jam dua siang. Makanan yang disajikan adalah sayur dan lauk bervariatif.
Tidak berbeda jauh dengan warung tegal. Kedua, sore dari jam empat hingga jam
delapan malam. Lalapan ayam, lele, tahu dan tempe merupakan menu yang disajikan
sore hingga malam.
Tidak setiap hari warung pak No buka. Terkadang pada
hari minggu warung tersebut tutup. “Istirahat,” begitu kata pak No dan buk No. Terkadang
juga mereka pulang kampung beberapa hari dalam setiap bulannya. Dan warung pak
No lagi-lagi tutup. Hingga banyak pelanggan yang bertanya-tanya, kapan warung
pak No buka. Termasuk aku sendiri. Tak jarang pula pak No dan buk No menolak
pesanan makanan dari pelanggan jika mereka sedang berlibur ke kampung halaman.
Melihat kondisi ini, aku sering berkelakar jika
bercerita tentang pak No dan buk No. “Tidak berniat berjualan dan membuka
warung,” begitu komentarku. Tetapi semakin lama melihat kehidupan mereka, aku
semakin menyadari. Betapa mereka sangat menikmati hidup. Menikmati pekerjaan
mereka. Tidak peduli berapa keuntungan yang mereka dapatkan. Tidak peduli
berapa keuntungan yang hilang. Mereka hanya mencintai pekerjaan mereka. Mereka tidak
lagi mencari keuntungan tetapi kepuasan. Kepuasan pelanggan dan kepuasan mereka
dalam menjalani hidup.
Ketika kepuasan yang menjadi ukuran dalam
pekerjaan, maka hari libur menjadi hal yang penting. Bukan untuk berjalan-jalan
atau berbelanja. Tetapi untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran. Sebelum nantinya
kembali bekerja dengan badan yang segar, senyum yang menawan, dan tentu saja
semangat yang baru. Hidup itu mudah dan sederhana untuk dinikmati. Mungkin begitulah
prinsip hidup pak No dan buk No.
Semarang, 310813, 20:58 PM
comment 0 komentar
more_vert~~falkhi~~